Fastabiqul Khoirot

PERMENPAN RB

File PDF

Minggu, 21 Mei 2017

Godaan Syaitan






5 LANGKAH GAGALKAN GODAAN SYAITAN


1                                                     Membuat kurus syaitan dengan memperbanyak dzikir kepada Allah.
2                           Menghindari tempat-tempat maksiat
3                                                     Sadarlah bahwa syaitan suka cuci tangan
                                                      Ketahuilah syaitan itu mencari teman

5                                                   Janganlah terlalu banyak makan.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       Untuk Informasi lebih lanjut silahkan klik, DISINI                                                                                                         
                 






Senin, 10 April 2017

Mempelajari Ilmu Tajwid



Membaca Al-Qur’an dengan benar dan fasih adalah suatu keharusan  bagi orang Islam. Tahukah kalian, bahwa panjang atau pendeknya dalam bacaan dalam membaca Al-Qur’an sangat berpengaruh terhadap arti/ makna ayat-ayat Al-Quran? Oleh karena itu dalam membaca Al-Quran kalian harus hati-hati agar tidak terjadi kesalahan. Membaca Al-Qur’an dengan benar tentunya akan menambah kesempurnaan kalian dalam beribadah kepada Allah.  Untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan benar kalian  harus faham ilmu tajwid. Untuk memperbaiki bacan al-Qur’an kalian berikut ini kalian akan mempelajari materi hukum bacaan mad, yaitu mad iwadl, mad layyin dan arid lis-sukun.

A. Mad Iwadl

Menurut bahasa mad artinya panjang dan Iwadl artinya pengganti. Sedangkan menurut istilah mad iwadl adalah mad yang terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau ada tanda waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat atau satu alif. Contoh hukum bacaan  mad iwadl terdapat pada surah al- Kahfi ayat 110 dan An-Nasr ayat 3 yang berwarna merah.
وَلَا يُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدَۢا     dan  إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابَۢا
Khusus fathatain yang berada pada huruf  ta marbutah  tidak di baca mad karena huruf tersebut jika di waqafkan berubah bunyi menjadi huruf ha.
Contoh terdapat di surah Ali Imran: 8 perhatikan  lafal yang berwarna merah berikut ini.
رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ ٨

B.  Mad Layyin

Menurut bahasa mad artinya panjang dan layyin artinya lunak. Sedangkan menurut istilah mad layyin adalah  mad yang terjadi apabila ada  wau sukun atau  ya sukun dan didahului oleh huruf yang  berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup yang dibaca waqaf. Cara membacanya boleh dipanjangkan sebanyak  dua harakat, empat harakat atau enam harakat.
Contoh mad layin terdapat pada surah Quraisy ayat 1-2, surah Ali Imran ayat 26.  Perhatikan lafal yang  berwarna merah.
لِإِيلَٰفِ قُرَيۡشٍ ١ إِۦلَٰفِهِمۡ رِحۡلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيۡفِ ٢
قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلۡمُلۡكِ تُؤۡتِي ٱلۡمُلۡكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلۡمُلۡكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُۖ بِيَدِكَ ٱلۡخَيۡرُۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ٢٦

C.  Mad ’arid lis-sukun

Menurut bahasa Mad artinya panjang, arid artinya baru/ tiba-tiba ada dan sukun artinya mati. Menurut istilah mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau, alif atau ya) yang berada di akhir ayat atau terdapat tanda waqaf. Cara membaca mad arid lis-sukun ada tiga macam, yaitu boleh dua harakat ( Qashr) empat harakat ( Tawassuth), atau enam harakat (Thul). Yang paling utama adalah membaca dengan panjang bacaan enam harakat.
Contoh  bacaan mad arid lis-sukun terdapat pada surah al-Ma’un ayat 1, surah Yasin ayat 9, az-Zumar ayat 20. Perhatikan lafal yang berwarna merah.
أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ ١
وَجَعَلۡنَا مِنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ سَدّٗا وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ سَدّٗا فَأَغۡشَيۡنَٰهُمۡ فَهُمۡ لَا يُبۡصِرُونَ ٩
لَٰكِنِ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ لَهُمۡ غُرَفٞ مِّن فَوۡقِهَا غُرَفٞ مَّبۡنِيَّةٞ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ وَعۡدَ ٱللَّهِ لَا يُخۡلِفُ ٱللَّهُ ٱلۡمِيعَادَ ٢٠

Sabtu, 08 April 2017

BAB I

 KHULAFAUR RASYIDIN

 Pengertian Khulafaur Rasyidin Khulafaur Rasyidin, berasal dari dua kata, khulafaur dan ar rasyidin. Kata khulafaur merupakan bentuk jamak dari khalifah yang artinya pengganti atau pemimpin. Kata ar rasyidin merupakan bentuk jamak dari ar rasyid yang berarti mendapat petunjuk, bijaksana, atau cerdas. Khulafaur Rasyidin, menurut bahasa artinya para pengganti yang mendapat petunjuk. Sedangkan Khualfaur Rasyidin menurut istilah artinya para pengganti Rasulullah untuk memimpin umat Islam yang selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT.

 Para sahabat Rasulullah yang mendapat gelar Khulafaur Rasyidin berjumlah empat, yaitu:
 1. Abu Bakar as – Shiddiq (11-13 H = 632-634 M)
 2. Umar bin Kahttab (13-23 H=634-644 M) 3. Usman bin Affan (23-35 H=644-656 M)
 4. Ali bin Abi Thalib (35-40 H=644-661 M)

 Kedudukan Dan Tugas Khulafaur Rasyidin Rasulullah saw, semasa hidupnya mempunyai dua tugas, yaitu:
 1. Tugas Kenegaraan, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, serta pemimpin umat Islam. 2. Tugas Kenabian, sebagai pembawa risalah agar menyampaikan wahyu dari Allah kepada umat manusia. Tugas kenabian inilah yang tidak dapat digantikan oleh siapapun, tak terkecuali para sahabatnya.
 Rasulullah saw, adalah Nabi penutup dari para nabi atau Khatamunnabiyyin, seperti ditegaskan dalam Q.S. al Ahzab ayat 40: مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٖ مِّن رِّجَالِكُمۡ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّ‍ۧنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٗا ٤٠ Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

 Tugas Khulafaur Rasyidin adalah:
 1. Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
 2. Memimpin dan membina umat Islam agar selalu berpedoman dengan Al – Qur’an dan Hadist.
 3. Meneruskan dakwah Nabi Muhammad saw., dalam menyiarkan agama Islam ke seluruh dunia.

 Sifat – Sifat Utama Khulafaur Rasyidin Dalam menjalankan tugasnya, Khulafaur-Rosyidin selalu meneladani kepemimpinan Rasulullah saw. Untuk mengatur negara dan umat dibutuhkan sifat-sifat terpuji.

Sifat – sifat terpuji Khulafaur Rasyidin antara lain:
 1. Selalu arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
2. Memiliki pengetahuan agama yang luas dan mendalam.
3. Mengutamakan kebenaran dan berani bertindak tegas.
4. Berwibawa dan berdisiplin.

 Cara Pengangkatan Khulafaur Rasyidin Masa kekholifahan Khulafaur -rosyidin berlangsung selama 29 tahun. Adapun cara pengangkatan Khulafur Rasyidin ada dua cara, yaitu:
1. Musywarah diantara kaum Muslimin, yaitu pada saat khalifah Abu Bakar, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
 2. Penunjukan langsung, yaitu pada saat khalifa Umar bin Khattab yang ditunjuk oleh Abu Bakar atas dasar musyawarah dengan beberapa sahabat.

Jumat, 31 Maret 2017

DUNIA DITANGAN AKHERAT DIHATI


Dalam segala masalah di kehidupan ini mesti ada dua golongan yang bertolak belakang. Sebagaimana bumipun ada dua kutub yang berlawanan yang selamanya tidak akan bisa bertemu, yakni kutub utara dan selatan. Demikian pula dalam permasalahan terhadap urusan dunia dan akherat, ada dua golongan manusia yang berpemahan kontradiktif dalam masalah ini.

Ada golongan manusia yang mendewa-dewakan dunia, sampai-sampai ia tidak sama sekali menyisihkan waktu dan tenaga untuk akheratnya, yang notabene kepentingannya sendiri. Tenggelam dalam kesibukan dan kenikmatan duniawi yang semu. Sementara disisi lain ada orang yang begitu sibuk dengan aktivitas akherat, sholat, dzikir, khuruj untuk berdakwah hingga ia melupakan hak-hak diri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Istri terbengkalai, anak-anak terlantar serta badannya tiada terurus. Sehingga disatu sisi ahli ibadah khusyuk, sementara disisi lain ia menjadi orang yang hidupnya menggantungkan pada belas kasih dan uluran tangan orang lain. Na’udzubillah mindzalik.....padahal Rasulullah saw bersabda :


Artinya : “Barang siapa meminta-minta padahal memiliki apa yang mencukupinya, maka ia hanyalah memperbanyak api (untuk membakar dirinya)” (HR Abu Dawud)

DUNIA AKHERAT SEIMBANG

Dunia ditanganku Akherat dihatiku, itulah perkataan orang bijak. Idealnya memang seorang hamba untuk beribadah dan berdakwah dengan segenap jiwa, namun hendaklah itu tidak menjadikannya lupa terhadap bagiannya di dunia. Inilah Allah ta’ala peringatkan kepada hamba-hamba-Nya dalam Qur’an Surat Al-Qoshos ayat 77
Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari kenikmatan duniawi “.


KETIKA HARUS MEMILIH

Suatu ketika manusia pasti akan dihadapkan pada dua pilihan yang dilematis antara dunia dan akheratnya. Bahkan kadang sangat-sangat sering hal ini menimpa kita. Antara dua pilihan dunia dan akherat. Ngaji atau tivi, keluarga atau Allah, pekerjaan atau pahala.

Bagi orang yang dibimbing dengan hidayah-Nya ia akan mudah untuk memilih yang benar, yakni pilihan akherat. Namun bagi orang yang lemah lagi bodoh tidak sedikit yang salah pilih, memilih kenikmatan dunia yang semu dan mengorbankan akheratnya, demi cintanya kepada anaknya rela mengorbankan kecintaannya kepada Robbnya, Na’udzubillah mindzalik. Padahal dunia itu bila diandingkan dengan akherat amat-amat kecil. Tiada kehidupan yang sesungguhnya kecuali kehidupan akherat.

Kamis, 30 Maret 2017

MISI DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEKAH



1. Permulaan dakwah Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw diangkat sebagai Nabi dan Rasul pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tzhun Sebelum Hijrah (610 M) waktu itu usia Nabi genap 40 tahun. Beliau diangkat ketika sedang bertakhanut/berkholwat di Gua Hira. Pengangkatannya sebagai Nabi ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu peretama yaitu QS Al-‘Alaq : 1-5.

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ١ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢ ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٣
ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ ٤ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ ٥
                    Artinya  :
1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmua yang menciptakan
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
3. Bacalah dan Tuhanmulah yang maha pemurah
4. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Turunnya ayat Al-Qur’an tersebut dalam sejarah disebut Nuzulul Qur’an, kemudian turun wahyu yang kedua yaitu QS Al-Mudatsir 1-7.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمُدَّثِّرُ ١ قُمۡ فَأَنذِرۡ ٢ وَرَبَّكَ فَكَبِّرۡ ٣ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ ٤ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ ٤
وَٱلرُّجۡزَ فَٱهۡجُرۡ ٥ وَلَا تَمۡنُن تَسۡتَكۡثِرُ ٦ وَلِرَبِّكَ فَٱصۡبِرۡ ٧
       Artinya:
      1.     Hai orang-orang yang berselimut
      2.     Bangunlah lalu berilah peringatan,
      3.     Dan Tuhanmu agungkanlah
      4.     dan pakaianmu bersihkanlah
      5.      Dan perbuatan dosa tinggalkanlah
      6.    dan janganlah kamu memberi dengan (maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak
      7.    dan untuk memenuhi perintah Tuhanmulah bersabarlah.
Surat Al-Mudatsir berisi perintah Allah agar Nabi Muhammad saw berdakwah menyiarkan ajaran Islam manusia . Dimulai  dengan cara sembunyi-sembunyi sesuai dengan dasar QS Asy-Syuara’ : 154.
و انذر عشير تك الاقر بين
Artinya : …………………..dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.

Nabi mulai berdakwah kepada keluarga dan sahabat-sahabat terdekatnya. Rumah Arkam bil Abil Arkam  Al-Makhzumi sebagai pusat kegiatan dakwahnya.

Kerabat Nabi yang menerima dakwahnya antara lain :
1. Istrinya Siti Khotijah seorang wanita pertama yang masuk Islam
2. Kemudian sepupunya Ali bin Abi Tholib dari golongan anak yang masuk Islam
3. Zaid bin Haritsah dari golongan hamba sahaya
4. Abu Bakar dari golongan dewasa.
Selain itu dua paman Nabi yang menolaknya yaitu Abu Tholib dan Abu Lahab, Abu Tholib membiarkannya Nabi Muhammad saw berdakwah bahkan melindungi dari gangguan dan ancaman pembesar Quraisy. Sedangkan Abu Lahab menentangnya sampai meninggal dunia, sehingga Allah mengabadikan cerita Abu Lahab dalam QS Al-Lahab.
Selama 3 tahun Nabi Muhammad saw berdakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian turunlah  QS Al-Hijr : 94 yang memerintahkan dakwah terang-terangan.
فا صد ع بما تؤ مر وأ عرد عن المشركين
Artinya : Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
 Nabi Muhammad saw berdakwah terang-terangan dari golongan budak, bangsawan ke seluruh lapisan masyarakat dan Negara lain. Dilakukan pertama kali di Bukit Shafa, pada waktu itu pamannya Abu Lahab menentang kerasah Nabi dan peristiwanya diabadikan dalam surat Al-Lahab.

Nabi Muhammad saw menerima wahyu secara berangsur-angsur .  Selama 13 tahun di Makkah (610-622M)Nabi Muhammad saw menerima 4.726 ayat dan 89 surat. Surat-surat yang diturunkan di Makkah dinamakan surat Makiyah.

Misi Nabi Muhammad saw sebagai rohmatan lil’alamin yaitu :
1. Mengajarkan kepada manusia tentang akidah dan larangan menyembah selain Allah swt.
2. Menegaskan tentang adanya hari pembalasan.
3. Mengajarkan akhlak terpuji dan melarang berbuat kemungkaran.
4. Mengakui dan melindungi hak asasi manusia.